Dinas Kesehatan Jawa Barat : Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Drg Sulistriowati, MKM, mengatakan bahwa pembenahan sistem pencatatan dan pelaporan perlu dilakukan untuk Menyiapkan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu dan diharapkan Meningkatnya Kualitas Manajemen Data Kesehatan yang Meliputi Pengumpulan, Pencatatan dan Pelaporan, serta Mengoptimalisasi aliran data dari Dinas Kesehatan Kab / Kota ke Provinsi dengan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga data berguna untuk mengambil keputusan pimpinan yang cepat dan untuk perencanaan pembangunan kesehatan, begitu yang diucapkan dalam acara Pembukaan Pertemuan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Angkatan pertama yang dihadiri oleh 14 Kab/Kota, pada tanggal 31 Agustus 2015 dan akan berakhir pada 2 September 2015 yang berlangsung di Hotel Serela Bandung dilanjutkan pada angkatan 2 diikuti oleh 13 Kab/Kota pada tanggal 2 s.d. 4 September 2015.
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 building blocks atau komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari sistem kesehatan disuatu negara/daerah sehingga Kemajuan atau kemunduran sistem informasi kesehatan senantiasa berkorelasi dan mengikuti perkembangan sistem kesehatan itu sendiri, hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran sistem informasi kesehatan dalam suatu sistem kesehatan. Selanjutnya Sulistriowati menyatakan Ketersediaan informasi kesehatan sangat diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien.
Pencatatan dan pelaporan merupakan indikator keberhasilan suatu kegiatan yang dituangkan dalam bentuk data dan informasi yang berharga dan bernilai, hal ini akan terwujud apabila system pencatatan dan pelaporan memiliki sitem yang menyeluruh, terpadu, mudah, efektif, dan efisien sehingga data dan informasi merupakan bagian penting dalam arah pembangunan.
Hal-hal mendasar yang menyebabkan kualitas rendah adalah masih dijumpai sejumlah permasalahan yang bersifat klasik antara lain sistem informasi kesehatan masih terfragmentasi, yang berakibat pada kondisi di jajaran kesehatan memiliki berbagai macam sub sistem informasi yang selama ini belum terintegrasi dengan baik oleh karena itu, strategi pertama yang perlu dilakukan adalah pengintegrasian sistem-sistem informasi tersebut menuju satu data, walaupun demikian pengertian integrasi hendaknya dicermati oleh sebab didalamnya tidak terkandung maksud mematikan/menyatukan semua sistem informasi yang ada. Yang disatukan hanyalah sistem-sistem informasi yang lebih efisien bila digabung.
Pengintegrasian lebih berupa pengembangan, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas serta mekanisme saling-hubung.
Dengan tata kelola sistem pencatatan dan pelaporan yang kita bangun ini diharapkan semua sistem informasi yang ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otoritas akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data, sehingga tidak akan terdapat informasi yang berbeda-beda mengenai suatu hal.