Angkat Kematian Ibu dan Bayi di Majalengka Masih Tinggi

1 comment 1802 views

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Majalengka masih tetap tinggi. Berdasarkan data yang ada hingga bulan Oktober mencapai 151 orang, namun demikian angka tersebut mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka Sutrisno saat peringatan Hari Kesehatan Nasional tingkat Kabupaten Majalengka di alun-alun Kota Majalengka, Minggu (15/11/2015).

Menurut keterangan Bupati Sutrisno, angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Majalengak terus mengalami penurunan seiring dengan diulakukannya penanganan terhadap kelahiran bai yang semakin baik. Di tahun 2013 angka kematian ibu akibat melahikan mencapai 30 orang, sedangkan kematian bayi mencapai 247 kasus. Tahun berikutnya 2014 angka kematian ibu akibat melahirkan turun 9 kasus atau menjadi sebanyak 21 kasus, dan angka kematian bayi turun 67 kasus atau menjadi sebanyak 179 kasus. Pada tahun 2015 hingga bulan Oktober angka kematian ibu sebanyak 13, dan angka kematian bayi sebanyak 138 kasus, serta kematian balita sebanyak 10, dari jumlah total kehamilan 17.888.

Tingginya angka kematian ibu ataupun bayi hampir rata-rata lebih disebabkan oleh lambatnya penanganan kelahiran, karena keluarga pasien kerap lambat melakukan pelaporan terhadap petugas kesehatan atau bidan setempat untuk dirujuk ke Rumah Sakit.

Kini untuk menakan angka kematian ibu dan bayi akibat melahirkan, Pemerintah Kabupaten Majalengka selain menempatkan bidan desa yang setiap saat harus berada di wilayahnya, juga Dinas kesehatan kabupaten Majalengka kini menyediakan layanan telpon khusus untuk penanganan melahirkan lewat no tlp 0233 8291111 atau menghubungi lewat pesan singkat dengan no 081 123 351 236. Kedua nomor tersebut akan langsung mencatat semua data pasien dan segera menghubungi Rumah Sakit agar mempersiapkan pasilitas untuk penanganan pasien serta ambulan untuk menjelmput pasien dimana pasien tersebut berada.

“Layanan call centre diberikan dalam waktu 24 jam, disana operator selalu stand by, makanya masyarakat yang akan melahirkan dan butuh peayanan khusus bisa langsung menghubungi telefon tersebut,” ungkap Bupati.

Demikian juga dengan tenaga medis di dua Rumah Sakit Cideres dan RSUD Majalengka akan siaga selama 24 jam, sehingga tidak aka nada alasan lagi terjadinya keterlambatan penanganan bagi ibu melahirkan.

Pada peringatan Hari Kesehatan tersebut Bupati Majalengka juga menyebutkan kalau Kabupaten Majalengka saat ini siaga pancaroba, pencanangan sukses pecan Imuninasi nasional di tahun 2016 serta Kabupaten Majalengka bisa berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Saat musim pancaroba masyarakat akan sangat rentan dengan berbagai macam penyakit. Dokter saja yang mengetahui obat untuk pencehagan penyakit bisa terkena serangan penyakit apalagi masyarakat. Makanya masyarakat haru memiliki pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit,” ujar Sutriso.

sumber

author

Leave a reply "Angkat Kematian Ibu dan Bayi di Majalengka Masih Tinggi"