Gerakan sadar gizi perlu untuk dimulai sejak usia dini sebagai usaha preventif untuk mencegah malnutrisi terutama bagi masyarakat di perkebunan teh. Kendala yang dialami masyarakat di sekitar perkebunan teh adalah akses jalan yang jauh menuju pasar, tingkat ekonomi yang rendah serta pola pikir yang terlalu konvensional dalam mengonsumsi makanan. Kendala tersebut diperparah oleh minimnya pengetahuan tentang gizi yang mengakibatkan kurangnya variasi makanan.
Guna membangun kesadaran akan pentingnya gizi bagi masa depan keluarga, perlu dilakukan sosialisasi dan usaha yang dapat diadopsi oleh anak-anak khususnya anak-anak usia SD. BWI, FPPG Majalengka, dan SDN 02 Bangbayang bekerjasama melaksanakan sosialisasi tentang Gizi pada tanggal 6 November 2015 di SDN 02 Bangbayang, Desa Bangbayang, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Pertemuan tersebut diikuti oleh 107 siswa dan guru setempat.
Materi yang disampaikan adalah pilar gizi seimbang, keanekaragaman makanan, dan gaya hidup sehat. Materi tersebut dikemas dalam bentuk film, quiz, dan permainan yang berkaitan dengan gizi dan gaya hidup sehat. Point penting dalam materi yang disampaikan adalah gizi mempengaruhi tumbuh kembang anak yang dapat memberikan dampak positif bagi masa depan anak.
