Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengajak dunia belajar dari Indonesia dalam menangani stunting. Menurut Kim, sapaan Jim Yong Kim, Indonesia punya pendekatan multi sektor untuk mengatasi masalah kurang gizi ini.
"Saya ingin mengajak dunia untuk belajar dari Indonesia terkait hal ini (stunting). Karena Indonesia akan menunjukkan kepada dunia dengan kepemimpinan dan keinginan politik yang kuat dengan pemanfaatan teknologi," kata Kim usai blusukan di SDN 01 Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018).
Kim menyebut, Jokowi memiliki komitmen kuat untuk menangani stunting. Terbukti saat melakukan pertemuan dengannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jokowi menyampaikan akan melibatkan sejumlah elemen bangsa untuk menekan stunting.
Elemen yang dimaksud yakni teknologi, sektor swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, hingga masyarakat sipil.
"Presiden Jokowi mengajak kita untuk beranjak dari seluruh metode-metode lama dan menggunakan pendekatan baru," ujar dia.
Pria kelahiran Seoul, Korea Selatan, 8 Desember 1959 ini menuturkan stunting kini terjadi di negara-negara berkembang di dunia. Kim menilai persoalan ini sangat serius sehinggga dibutuhkan penanganan yang komprehensif.
"Bila anak anak ini tidak diobati sedini mungkin maka mereka di kemudian hari tidak akan dapat mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berkontribusi bagi pembangunan negara ini," ucap Kim.
Kendala
Ia mengatakan, berdasarkan penelusuran Bank Dunia selama ini, kendalanya mengatasi stunting adalah rendahnya komitmen dan dukungan politik dari pemimpin negara.
Padahal, mengatasi masalah stunting sedini mungkin adalah kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi suatu negara di masa depan.
"Dan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi menjadi salah satu negara berkembang terbesar yang menunjukan komitmen (untuk menangani stunting) tersebut," kata dia mengakhiri.